Jumat, 12 Desember 2014

Metabolit Sekunder Tanaman Kecibeling (Strobilanthes crispus)


 1.    Klasifikasi Ilmiah



Nama binomial
Kerajaan:    Strobilanthes crispa
Plantae

Divisi:    Spermatophyta
Subdivisi:    Angiospermae
Ordo:    Solanales
Famili:    Acanthaceae

Genus:    Strobilanthes

Spesies:    S. crispa

            
2.    Deskripsi Bagian Tanaman

    Kecibeling (Strobilanthes crispus) atau juga disebut keci beling, picah beling (Betawi), atau disebut juga enyoh kelo (Jawa) adalah anggota Acanthaceae yang dapat menyembuhkan diabetes. Tumbuhan ini merupakan perdu yang berasal dari Madagaskar menyebar ke Indonesia dan tumbuh subur di Malaysia. Riset terbaru menunjukkan bahwa hanya sedikit riset ilmiah yang ada pada tumbuhan ini.
Keji beling adalah tumbuhan semak yang tingginya mencapai 1-2 m. Batangnya beruas, bentuknya bulat, berambut kasar, dengan diameter 0,2-0,7 cm dan warnanya hijau. Percabangannya yang menyentuh tanah dan keluar dari akar sehingga bisa dipisahkan dari tanaman induk. Sementara itu, daunnya tunggal, bertangkai pendek, dengan duduk daun yang berhadapan. Helaian daunnya lanset, memanjang atau hampir jorong, tepinya bergerigi, dengan ujung dan pangkalnya yang meruncing, kedua permukaanya kasar serta berbulu halus. Pertulangan daunnya menyirip, anjang helaian daun adalah 2-5 cm.dan berwarna hijau. Akarnya tunggang dan berwarna coklat muda.
Tanaman keji beling berbunga setelah dewasa. Bunga keluar pada waktu tertentu. Perbungaannya majemuk dan berkumpul pada bulir padat. Mahkota bunga berbentuk corong, terbagi lima, berambut, dan berwarna kuning atau ungu. Benang sarinya berjumlah empat, berwarna putih, dan kuning. Buahnya berbentuk gelondong, dan berisi 2-4 biji. Bijinya bulat, pipih, kecil-kecil, dan berwarna coklat.

3.    Senyawa yang Dihasilkan

        Kejibeling memiliki senyawa fenol yang berkhasiat antibakteri. Toksisitas senyawa fenol merusak membran sel bakteri dan bersifat sebagai desinfektan. Kandungan kalium dan silikat membantu mengatasi wasir dan disentri. Daun S. crispus mengandung senyawa aktif kalium berkadar tinggi, asam silikat, senyawa alkaloid (senyawa yang bersifat basa dan mengandung atom nitrogen), saponin (senyawa glikosida kompleks), flavonoid (kelompok senyawa fenol yang terbanyak terdapat di alam), sterol (stigmasterol, α-sitosterol dan campesterol), kelompok terpen, tripenoid, phytol, tannin, glikosida dan polifenol. (Hutapea, 2000). Terpenoid sama halnya dengan senyawa terpen tetapi mengandung gugus fungsi lain seperti gugus hidroksil, aldehid dan keton. Dewasa ini baik terpen maupun terponoid dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid. Selain itu, daun keji beling juga mengandung unsur  unsur mineral seperti kalium, natrium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Kandungan lain berupa asam kafeat, asam vanilat, asam gentinat, dan asam sirinat.

4.    Kegunaan Tanaman

        Di Malaysia dan Indonesia, keji beling digunakan untuk anti diabetes, diuretik, antisipilis, antioksidan, dan antimikroba, dan laksatif. Daunnya mengandung vitamin C, B1, B2 yang tinggi. Umunya diseduh untuk dijadikan teh. Dari berbagai penelitian, diketahui tanaman keji beling mengandung zat-zat kimia antara lain kalium, kalsium, natrium, dan asam silikat. Zat kalium dari tumbuhan ini menyebabkan tumbuhan ini menyebabkan diuretik, sehingga dapat melarutkan batu yang terbentuk dari garam kalsium oksalat pada kantung empedu, kantung kencing, dan ginjal. Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstra seluler untuk meningkatkan volume darah. Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan darah, juga sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh serta mempertahankan fungsi membran sel. Asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya. Selain itu, dapat juga menyembuhkan leukimia dan mencegah AIDS.
        Sebuah percobaan pernah dilakukan terhadap mencit dengan menggunakan kecibeling ini, hasilnya dapat menyembuhkan nekrosis hati. Selain itu, dikabarkan bahwa kecibeling tidak beracun, dan mengandung antioksidan. Dibuktikan dengan tumbuhan ini yang hanya beracun terhadap kanker usus dan hati saja, ia tidak merusak sel sehat.  Selain itu, diketahui tumbuhan ini lebih efektif membunuh sel kanker ketimbang obat-obatan kanker konvensional seperti tamoksifen, doksorubisin,  aklitaksel, dan dosetaksel. Ia baik untuk menyembuhkan kanker payudara dan prostat. Selain manfaat tersebut, keji juga dapat digunakan untuk mengobati:

•    Diare/Disentri.
•    Kencing Kurang lancer
•    Batu Kandung Kencing
•    Batu Kandung Empedu
•    Batu Ginjal
•    Sembelit
•    Wasir
•    Kencing Manis
•    Tumor
•    Diabetes Mellitus
•    Lever (sakit kuning)
•    Maag








DAFTAR PUSTAKA


Anonim.2013. Kecibeling (Online). http://id.wikipedia.org/wiki/Kecibeling (diakses tanggal 20 April 2014).
Awan,Nur.2013. Kandungan, Manfaat serta Khasiat Daun Keji Beling (Online). http://awanputih43.blogspot.com/2013/05/kandungan-manfaat-serta-khasiat-daun_27.html (diakses tanggal 20 April 2014).
Dalimartha,Setiawan.2003.Atlas Tumbuhan Obat Indonesia.Jakarta:Puspa Swara
Hutapea, J.R.2000. Obat Tradisional Menghadapi Era Globalisasi.Jakarta:Warta Tumbuhan Indonesia.
Pasupati, Umaseh. 2013. Manfaat Keji Beling dan Segala Khasiat Daun Keji Beling (Online). http://herbal-obat.blogspot.com/2013/03/manfaat-keji-beling-dan-segala-khasiat.html (diakses tanggal 20 April 2014).
Steenis,CGGJ van.1981.Flora, untuk sekolah di Indonesia.Jakarta: PT Pradnya Paramita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar